Sifat Pintu-pintu Surga

Elfatica.com – Membahas tentang surga maka akan dapat kita ketahui bahwa ada banyak pintu surga sesuai dengan golongan manusia yang nantinya akan melewatinya.

Sebagai umat Islam kita wajib meyakini adanya alam akhirat, alam dimana kita akan kembali dan kembali hidup dengan kehidupan yang kekal untuk selama-lamanya. Di negeri akhirat, kita hanya kaan mendapatkan dua pilihan tempat tinggal sesuai dengan amal dan ibadah kita selam berada di dunia, yaitu surga untuk orang-orang yang beriman, serta neraka untuk orang-orang yang ingkar.

Rasulullah telah menyebutkan sifat pintu-pintu surga di dalam hadits Panjang tentang syafaat agung yang memuat tentang sifat-sifatnya.

ilustrasi pintu surga
ilustrasi pintu surga

Abu Hurairah meriwayatkan, “suatu hari Rasulullah pernah dikirimi daging. Lalu, daging tersebut beliau angkat dan beliau merasa tertarik sehingga beliau menggigitnya satu gigitan, lalu bersabda, “Saya adalah pemimpin manusia pada hari kiamat. Tahukah kalian mengapa?”

Sampai pada sabdanya, “Maka mereka mendatangiku seraya berkata, “Wahai Muhammad. Engkau adalah utusan Allah dan penutup para nabi, Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan dating. Mintakan syafaat kepada Allah untuk kami. Tidakkah Engkau melihat keadaan kami?

Tidakkah engkau melihat apa yang telah menimpa kami? Maka aku pun pergi dan berhenti dibawah Arsy, lalu aku bersujud kepada Rabbku, maka Allah membuka dan mengilhamkan kepadaku pujian dan sanjungan yang baik kepada-Nya yang belum pernah dibukakan kepada seorangpaun sebelumku.

Kemudian dikatakan kepadaku, “Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu dan mintalah! Pasti kamu akan diberi. Mintalah keringanan! Pasti akan Aku kabulkan! Lalu aku mengangkat kepalaku seraya berkata, “Wahai Rabb, kasihanilah umatku… Kasihanilah umatku…,” lalu dikatakan , “Wahai Muhammad, masukkan sebagian umatmu yang tanpa hisab dari pintu kanan di antara pintu-pintu surga dan seluruh manusia      dan seluruh manusia selain mereka dari pintu-pintu yang demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jarak antara satu pintu dengan lainnya sejauh antara Makkah dan Hajar atau Makkah dan Bushra,” (HR. Al-Bukhari).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

error: Content is protected !!